Selasa, 31 Januari 2012

Sejarah Musik Klasik

Sejarah Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut. sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca

Notasi Gregorian Tahun 590
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya Musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.

Musik Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).

Musik Diafoni 1400-1600
Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan Musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).

Basso Ostinato Tahun 1600

Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada lain.

Jumat, 27 Januari 2012

Gitar Fender Dengan Harga 4,6 Miliar Rupiah

Gitar Fender pertama yang dibakar di pentas oleh legenda rock Jimi Hendrix pada 1967 terjual dengan harga 280.000 poundsterling atau US$498.000 / Rp. 4,6 Miliar dalam lelang memorabilia rock di London. Penulis lagu, penyanyi dan gitaris AS yang meninggal dunia pada 1970 dalam usia 27 tahun, membakar gitar Fender  itu pada akhir pertunjukannya di Astoria, Finsbury Park, utara London, pada Maret 1967.


Petugas bagian properti segera memadamkan api, sedangkan Hendrix mendapat perawatan akibat ulahnya, dan petugas humasnya Tony Garland menyimpan Alat Musik itu di garasi rumah orang tuanya di Inggris selatan.

Hendrix kemudian menjadi terkenal akibat aksi bakar gitarnya di panggung, namun alat Musiknya itu tetap tak bisa ditemukan sampai tahun lalu ketika gitar itu ditemukan oleh kemenakan Garland. Setelah melalui sesi penawaran yang sengit pada lelang ‘Fame Bureau`s It`s More Than Rock And Roll’ di Idea Generation Gallery, London Timur, gitar buatan 1965 itu akhirnya terjual dengan harga di atas harga perkiraannya 250.000 poundsterling. Gitar itu masih tampak gosong setelah dibakar di pentas dalam show Hendrix. 

Ted Owen, direktur akuisisi pada perusahaan memorabilia rock Fame Bureau, yang menggelar acara lelang, melukiskan aksi Hendrix sebagai “aksi yang menentukan dan bersejarah dalam penampilan langsung.”


Rabu, 25 Januari 2012

Mengenal Musik Ghul -ghul Asal Indonesia

Kalau anda mengunjungi salah satu desa di wilayah kecamatan Lenteng timur, kabupaten Sumenep maka anda akan menyaksikan atraksi tersebut. Para pecinta Musik ini tergabung dalam sebuah group musik dan menamakan instrumentalia yang mereka mainkan dengan nama Alat Musik Ghul-Ghul

Konon nama Instrumen Musik ini diambil dari kata Ghul-Ghul, yaitu kependekan kata gul-onggulen, yakni benjolan yang ada di punggung (punuk) sapi. Namun ada yang mengatakan bahwa, nama Ghul-Ghul diambil dari nama salah satu alat musik berbentuk gendang. Gendang yang dipakai dalam Instrument Musik ini mempunyai bentuk sangat spesifik dan unik. Keunikannya terletak di bagian tengah gendang, yaitu dengan bentuk menggelembung besar.

Pada awal keberadaannya, instrumen musik Ghul-Ghul didominasi oleh alat musik Ghul-Ghul (gendang). Namun dalam perkembangannya, permainan musik ini memasukkan berbagai alat musik lainnya. Ternyata perkawinan dari berbagai alat musik tersebut mampu menghasilkan komposisi irama yang lebih kaya, serasi dan selaras. Adapun Alat Musik lainnya yang dimasukkan dalam musik instrumen ini berasal dari alat musik tiup maupun Alat Musik pukul.
Adapun komposisi dalam setiap permainan, posisi para pemain disesuaikan dengan kondisi dan situasi lokasi yang ada. Alat musik yang lebih kecil dijejer bagian depan dalam bentuk setengah lingkaran, disusul alat-alat yang lebih besar dibelakangnya, dan ada yang ditempatkan di kursi. Dengan demikian, para pemain bebas mengekspresikan irama yang dimainkan dalam bentuk irama tubuh. Dalam setiap pementasan biasanya para pemain menggunakan seragam yang sama, pakaian kebesaran khas Madura dan semua atribut serta aksesoris yang spesifik Madura.

Temukan Infonya lebih lengkap di Alat Musik

Tips Memilih Gitar Buat Pemula

Bagi anda yang belajar Alat Musik gitar, tapi masih minjem punya saudara atau teman, ada baiknya memiliki gitar sendiri, yang sesuai dengan kriteria dan keinginan. Tapi masih bingung cara memilih gitar. Ada beberapa Tips Memilih Gitar singkat untuk memilih gitar yang tepat:


Pertama, sediakan Budget untuk membeli gitar. Untuk yang pemula cukup membeli gitar yang sesuai kemampuan, cukup membeli Gitar yang standar dan memiliki fitur yang cukup lengkap. Pilihannya bisa gitar low end atau middle seperti squier, yamaha dan ibanez standard.
- Cek fisik gitar, perhatikan body gitar, dan lihat juga detail dan spesifikasi gitar tersebut, kayu yang digunakan juga mempengaruhi suara gitar
- kayu mahogany

  memilik bobot yang lumayan berat

  sustain suara gitar lebih baik, attack yang mantap dan suara gitar lebih tajam.

- kayu Basswood

  suara gitar yang warm,

  memiliki bobot yang lebih ringan

  kepadatan kurang

- Kayu Ash

  bobot sama dengan kayu basswood

  sound yang dihasilkan cukup bright namun lebih menonjol pada frekuensi low

- Kayu Poplar

  sound nya memiliki karakter yang sama dengan kayu basswood.

  corak kayu yang lebih terang

- Kayu Maple

  memiliki countour yang lembut dan indah

  Sound yang dihasilkan cukup bright dengan attack yang bervariasi

  corak indah
- Cek sound gitar, Stem gitar atau minta bantuan penjual, kemudian mainkan semua not pada tiap fret dan senar. Pastikan semua menghasilkan nada yang tepat, tidak sumbang, atau samar-samar mengandung nada-nada lain. Kalo bisa ajak orang yang mengerti tentang gitar untuk mendapatkan gitar yang tepat dengan sound yang disukai. Alat Musik murah belum tentu tidak berkualitas, jadi harga tidak menjamin kualitas suatu barang.

Bahan Baku Pembuatan Gitar Yamaha

Digambarkan atas pengetahuan yang luas, tahu bagaimana caranya dan teknik dari ahli perangkai, kami telah mengembangkan seri konser untuk menghasilkan suara dengan kualitas terbaik, penampilan dan permainan. Menawarkan pilihan Alat Musik yang beragam, seri ini memberikan kualitas bahan baku yang baik untuk pemain gitar dan rangkaian yang tersedia dalam semua gitar klasik Yamaha. Para perangkai kami secara khusus merancang ulang gitar dalam seri CG dengan sisi samping dan belakang yang lebih tipis untuk memberikan suara yang lebih baik dari alat Musik.  


Alat Musik ini juga diberikan gagang yang tipis untuk meningkatkan permainan. Juga, ringan, rancangan ini menawarkan volume yang hebat seiring dengan kenyamanan saat dimainkan. Secara keseluruhan hasil dari Alat Musik ini adalah nada yang kuat, keseimbangan nada yang sempurna melalui cakupan keseluruhannya dengan kualitas yang dapat diterima, ketahanan dan penampilan. Pilihan sempurna untuk mereka yang ingin serius dalam bermusik dengan gitar.

Jumat, 13 Januari 2012

Tips Menjaga Suara Kolintang

Kolintang merupakan Alat Musik khas dari Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Kolintang terbuat dari bahan dasar kayu, seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar). Bila dipukul kolintang dapat mengeluarkan bunyi yang rentang suara yang panjang, dapat mencapai nada-nada tinggi (high pitch note) maupun rendah (low pitch note).


Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari satu melodi dengan susunan nada diatonis, dengan jarak nada 2 oktaf, dan sebagai pengiring dipakai alat-alat string seperti gitar, ukulele dan stringbass. Pasca perang dunia II barulah kolintang mulai berkembang ke arah Alat Musik universal, dipelopori oleh Nelwan Katuuk. Tahun 1954 kolintang sudah dibuat 2 ½ oktaf (masih diatonis). Pada tahun 1960 sudah mencapai 3 ½ oktaf dengan nada 1 kruis, naturel, dan 1 mol. Dasar nada masih terbatas pada tiga kunci (Naturel, 1 mol, dan 1 kruis) dengan jarak nada 4 ½ oktaf dari F s/d C. Dan pengembangan Alat Musik Kolintang tetap berlangsung baik kualitas alat, perluasan jarak nada, bentuk peti resonator (untuk memperbaiki suara), maupun penampilan. Saat ini Kolintang yang dibuat sudah mencapai 6 (enam) oktaf dengan chromatisch penuh .

Kamis, 12 Januari 2012

Instrumen Musik Petik

Kecapi adalah Alat Musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.


Sasando adalah Alat Musik Petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

Sampek (sampe/sapek) adalah alat Musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat Musik Petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan

Rabu, 11 Januari 2012

Cara Memainkan Serta Nilai - nilai Yang Terkandung Dalam Serune Kalee

Alat Musik Tradisional ini ditiup dengan posisi vertikal. Pemain Alat Musik ini dapat meniupnya sambil berdiri, duduk bersila di atas tikar, atau dapat juga dengan duduk di atas kursi. Dalam acara pertunjukan atau acara resmi, pemain Serune Kalee mengenakan pakaian adat. Seorang yang menjadi peniup Serune Kalee disyaratkan mempunyai gigi yang utuh dan pernapasan yang kuat, karena harus melakukan pengambilan dan penyimpanan napas secara kontinyu (Z. H. Idris, 1993: 54).

Sementara itu, jari-jari kedua belah tangan berfungsi sebagai pengatur nada dengan membuka dan menutup lubang nada. Jari tangan inilah yang akan mengatur tinggi dan rendahnya nada. Komposisi pemain biasanya terdiri dari tiga orang, yaitu 1 orang peniup Serune Kalee, 1 orang penabuh gendrang, seorang yang lain memainkan rapai. Tekanan melodi biasanya jatuh pada ketok irama terakhir.

Permainan Musik Serune Kalee biasanya bertempo 2/4 atau 4/4 yang dapat dimainkan dalam irama andante, moderato, dan allegro. Formasi ideal dalam pertunjukan Serune Kalee adalah 1 buah Bulon Perindu, 8 rapai, 2 genderang, 4 rapai pase. Kadangkala peralatan musik ini digabungkan dengan berbagai jenis peralatan musik yang lain, seperti drum, gitar elektrik, bas, clarinet, dan lain-lain.

7. Nilai-nilai

Serune Kalee merupakan peralatan Musik yang banyak digunakan masyarakat Aceh. Peralatan musik ini mengandung nilai-nilai tertentu dalam kehidupan masyararakat Aceh. Nilai-nilai tersebut adalah:

• Nilai budaya

Peralatan musik ini merupakan satu satu bagian dari kebudayaan masyarakat Aceh. Pertunjukan dan pengembangan peralatan musik ini merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya. Selain itu, bentuk-bentuk pelestarian itu merupakan bentuk pengembangan kebudayaan lokal untuk dikenal oleh masyarakat secara luas. Hingga saat ini peralatan Serune Kalee masih digunakan, baik dalam berbagai pertunjukan yang bersifat seremonial perayaan maupun upacara adat.

• Nilai seni

Serune Kalee mengandung nilai seni yang tinggi. Peralatan ini dibuat dari bahan dan peralatan yang mudah didapatkan di sekitar tempat tinggal penduduk. Suara khas yang dihasilkan oleh Serune Kalee juga menjadi tanda bahwa peralatan ini mengandung keindahan tertentu. Serune Kalee merupakan peralatan yang cukup fleksibel, artinya dapat digabungkan dengan peralatan lain pada waktu digunakan. Kekhasan nada dan suara yang muncul dari peralatan ini, membuat musik yang dihasilkan ketika alat ini dipadukan dengan alat lain menjadi lebih dinamis.

• Nilai tradisi

Masyarakat Melayu terkenal dengan kekayaan tradisinya. Salah satu tradisi tersebut adalah pertunjukan musik Serune Kalee, baik yang dimainkan secara tunggal maupun dipadukan dengan peralatan lain. Lebih dari itu, Serune Kalee sebenarnya hanya merupakan salah satu varian dari alat serunai yang banyak tersebar dan menjadi peralatan musik masyarakat Melayu di berbagai daerah. Pertunjukan Serune Kalee dalam berbagai perhelatan merupakan salah satu wujud pelestarian tradisi yang ada di dalam masyarakat Melayu.

• Nilai kearifan lokal
 
Setiap masyarakat, setiap daerah mempunyai pandangan sendiri-sendiri baik mengenai, diri, orang lain, sejarah, dan kebudayaan mereka. Terdapat kearifan tertentu dalam setiap tradisi dan budaya yang senantiasa dihidupi oleh masyarakat tersebut. Tidak berbeda halnya dengan peralatan Serune Kalee.

Selasa, 10 Januari 2012

Bentuk dan Cara Membuat Serune Kalee

Bentuk Serune Kalee dan Wujud Alat Musik ini seperti pentungan, bulat, dan lurus mulai dari batas atas (mondstuk) hingga ke bagian bawah (bell). Bagian atas peralatan ini kecil dan membesar di bagian bawahnya. Di bagian badan atau tubuh terdapat lubang-lubang sebagai tempat memainkan nada yang diinginkan. Peralatan ini mempunyai warna dasar hitam, hal ini kemungkinan disebabkan oleh terlalu banyak dipegang atau memang warna dasar kayu yang dibuat untuk peralatan ini berwarna hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh..

Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Serune kalee yang terbuat dari kayu, bagian pangkal kecil serta di bagian ujungnya besar menyerupai corong. Di bagian pangkal terdapat piringan penahan bibir peniup yang terbuat dari kuningan yang disebut perise.Serune kalee ini mempunyai 7 buah lobang pengatur nada. Selain itu terdapat lapis kuningan serta 10 ikatan dari tem­baga yang disebut klah (ring) serta berfungsi sebagai penga­manan dari kemungkinan retak/pecah badan serune terse­but. Alat Musik ini biasanya digunakan bersama genderang clan rapai dalam upacara-upacara maupun dalam mengiringi tarian-tarian tradisional.
Corak suara yang dihasilkan oleh peralatan ini adalah suara yang sengau (bindeng), serak (roco), tajam, dinamis, dan mendatangkan semangat ketika mendengarnya. Suara alat ini bisa terdengar hingga jauh tanpa menggunakan pengeras suara. Mungkin kerasnya suara yang dihasilkan oleh peralatan dikarenakan bahan baku pembuat Serune yang tua, keras, dan ringan (Z. H. Idris, 1993: 51).

  Cara Pembuatan

Bahan utama untuk membuat Serune adalah kayu yang kuat dan keras, namun ringan. Batang kayu yang akan dibuat Serune direndam terlebih dahulu selama tiga bulan. Kemudian ditarah sehingga yang tersisa adalah hati kayunya saja. Setelah itu kayu dibor dan dibubut mulai dari atas hingga ke bawah, sehingga membentuk lubang yang panjang lurus dengan garis tengah 2 cm. Selain membuat lubang pada kayu juga memerlukan bantuan korekan dengan pisau panjang dan perataan lubang dengan besi panas. Kemudian membuat lubang sebanyak tujuh buah, enam yang berada di atas atau bagian muka dan digunakan untuk interval nada, dan satu lagi berada di bawah yang tidak mempunyai utama. Meski tidak mempunyai fungsi utama ketika alat Musik ini dimainkan, bila lubang bawah ini tidak ada, semua nada akan berubah dan alat musik ini sulit dibunyikan.

Ratt dibuat dari daun lontar. Daun lontar untuk membuat bagian ini adalah daun lontar yang baik dan tidak terlalu tebal. Setiap ritt terdiri dari dua helai daun lontar. Ritt tersebut dihubungkan dengan lipai yang kemudian disambung dengan badan Serune Kalee. Pada bagian ujung tempat meniup Serune Kalee terdapat penahan bibir yang disebut “perise” sebagai penahan bibir pada waktu meniup. Bentuknya agak cembung ke depan menyesuaikan dengan bentuk bibir sehingga angin yang dihembuskan melalui bibir tidak akan keluar. Bahan untuk membuatnya adalah tempurung kelapa. Bagian ini juga diukir berbagai bentuk ornamen dengan ukuran panjang 6-8 cm dan lebar bagian tengah sekitar 4 cm.

Proses pembuatan Serunee Kalee tidak didahului dengan upacara sebagaimana yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Aceh. Pembuatan alat musik ini juga tidak melibatkan kekuatan gaib atau sihir. Saat ini, pembuat atau pengrajin alat musik tiup tradisional ini tinggal beberapa orang. Selain hanya beberapa orang yang tersisa, jarang ada pemesanan pembuatan Serune Kalee.

Senin, 09 Januari 2012

Sejarah Serunee Kalee

Sejarah Serunee Kalee Abad VII M Islam sudah berkembang di Aceh, seorang ulama dari Persi, Syech Abdullah membawa Alat Musik yaitu “Serunee Kalee” untuk mengajak para masyarakat belajar ilmu agama islam.

Selanjutnya pada abad X seorang ulama besar : Syech Abdul Kadir Zaelani dari Arab / Iraq ke Aceh untuk mendampingi “Tuan Di Kandang Syech Bandar Darussalam” yang bernama Mahdum Abi Abdullah Syech Abdul Rauf Bagdadi untuk memperluas ilmu agama dan ilmu pengetahuan di Aceh dengan membawa Seni Rapa’I dan Debus asal Persia.




Serunee Kalee berkembang menjadi Alat Musik untuk penyambutan dan memuliakan tamu kenegaraan yang datang ke Kerajaan Bandar Aceh Darussalam. Serunee Kalee masih digunakan dalam acara adat-adat pernikahan, penyambutan tamu dan berkesenian di tengah masyarakat Aceh hingga saat ini. Maestro Serunee Kalee yang selamat dari bencana tsunami Desember 2004 adalah : Ismail Sarong, Pimpinan Sanggar Putroe Ijoe Gampoung Pandee Banda Aceh.
Beliau seorang putra Aceh yang sudah melanglang buana ke manca negara untuk memperkenalkan Serunee Kale dan Seni Budaya Aceh

3. Fungsi Serune Kalee
Serune Kalee sebagai Alat Musik primer, berperan membawa lagu yang lebih cenderung instrumentalia. Serune Kalee dimainkan dengan alunan suara yang terus-menerus dan tidak putus-putus. Suara tersebut dihasilkan dari teknik meniup dengan mengambil napas dari mulut dan hidung serta leher. Dengan suara Serune Kalee yang tajam Musik akan terdengar dinamik, terkesan heroik, dan mendatangkan semangat. Gaya musikal Serune Kalee yang khas tidak akan terganggu atau mengganggu suara lain pada waktu ikut mengiringi alat tabuh semisal rapai (Z. H. Idris, 1993: 53).

Selain digelar dalam berbagai pertunjukan atau sebagai pelengkap Instrumen Musik yang lain, alat musik tradisional ini juga berperan sebagai penunjang dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam yang berhubungan antarmanusia. Misalnya, upacara perkawinan, melepaskan nazar, penyambutan tamu, peresmian proyek, dan sebagainya (Z. H. Idris, 1993: 54).

Saat ini peran Serune Kalee bukan hanya berhubungan dengan dakwah Islam, namun juga dalam berbagai kegiatan yang lain secara umum. Jenis alat musik serupa Serune Kalee juga banyak tersebar di berbagai daerah, bahkan hingga ke mancanegara.

Kamis, 05 Januari 2012

Instrumen Tiup Tradisional Aceh

Serune Kalee adalah Instrumen Tiup Tradisional Aceh merupakan Alat Musik khas tradisional Aceh yang mampu mengalunkan instrumen - Instrumen Musik luar biasa yang mengiringi lagu-lagu nan syahdu maupun heroik yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh sejak zaman Kerajaan-Kerajaan Aceh sampai sekarang. Serune Kalee adalah Instrumen Tiup Tradisional Aceh merupakan alat musit khas tradisional Aceh yang mampu mengalunkan instrumen-instrumen luar biasa yang mengiringi lagu-lagu nan syahdu maupun heroik yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh sejak zaman Kerajaan-Kerajaan Aceh sampai sekarang.

Alat Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan di masa raja diraja zaman keemasan kerajaan Aceh Darussalam. Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh disektor musik. Serune Kalee merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Aceh. Alat musik ini merupakan salah satu jenis serunai atau clarinet yang tersebar dalam masyarakat Melayu.

 1. Asal-usul

Kata Serune Kalee menunjuk pada dua hal yang berbeda. Kata yang pertama, Serune menunjuk pada alat tiup tradisional Aceh yang sering dimainkan bersama rapai. Sedangkan Kalee adalah sebutan sebuah nama desa di Laweung, Kabupaten Pidie. Sehingga, Serune Kalee mempunyai arti serunai dari Kalee. Pemberian nama tersebut mungkin dikaitkan dengan pembuatan atau pemunculannya.

Peralatan musik ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat Aceh, namun juga masyarakat Minangkabau, Agam, dan beberapa daerah lain di Sumatra Barat. Bahkan, persebaran perlengkapan ini mencapai Thailand, Srilanka, dan Malaysia. Alat musik sejenis ini juga didapati di daerah pesisir dan lain dari Provinsi Aceh, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat dengan sebutan serupa (Firdaus Burhan, ed. 1986: 81). Masing-masing daerah yang menggunakan musik jenis ini memberi berbagai macam variasi pada peralatan tersebut, sehingga bentuk dan namanya juga bermacam-macam. Namun, di antara beberapa variasi serune, terdapat kesamaan dalam nuansa suara yang dimunculkan, laras nada, vibrasi, volume suara, dinamika suaranya.

Peralatan ini berbentuk memanjang bulat lurus dan bulat. Bagian atas peralatan ini berbentuk kecil, kemudian membesar hingga di ujung bagian bawah. Pada tubuhnya terdapat lubang-lubang untuk jari dengan ukuran yang cukup besar. Bagian paling bawah peralatan ini membesar seperti kelopak teratai. Untuk membawa peralatan ini cukup dimasukkan ke dalam kantong yang diberi pengikat pada tampuk kain, kemudian disandang di bahu.

Berdasarkan data yang ada, peralatan ini sudah ada sejak masuknya Islam ke Aceh. Ada sebagian yang mengatakan peralatan ini berasal dari Tiongkok (Z. H. Idris, 1993: 48-49). Terlepas dari asumsi tersebut, pada kenyataannya memang Aceh pada zaman dahulu merupakan kerajaan yang terbuka. Hal tersebut menjadikan Aceh cukup ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai wilayah di luar negeri. Pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Aceh mempunyai posisi penting. Pada masa ini kebudayaan di Aceh juga berkembang dengan pesat, salah satunya adalah bidang kesenian, dengan corak Islam yang kental. Saat ini peralatan Serune Kalee masih memegang peranan penting dalam berbagai pertunjukan kesenian, dalam berbagai upacara, serta acara-acara yang lain. Permainan musik Serune Kalee menjadi hiburan bagi masyarakat Aceh sejak dahulu hingga sekarang.

Rabu, 04 Januari 2012

Keberagaman Seni Musik Tradisional Indonesia

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya  tersebut lahir, tumbuh dan berkembang.  Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai Seni Musik Tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi Instrumen Musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan.  Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkannya spirit dari seni tradisi  tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek

Instrumen Musik Perkusi :

            Perkusi adalah sebutan bagi semua Instrumen Musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.

Gamelan adalah Alat Musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali).  Satu perangkat gamelan terdiri dari  instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

Talempong adalah Seni Musik Tradisional dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah   kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

Arumba  (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.

Kendang adalah sejenis Alat Musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak.  Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

Selasa, 03 Januari 2012

Tips Cara Cepat Belajar Gitar Bass

Tips cara Belajar Gitar bass…Saya percaya Anda adalah salah satu orang yang hobby Musik, dan saya yakin di antara kalian ada yang belum bisa memainkan Alat Musik seperti gitar, bass, drum dan berbagai Alat Musik lainnya. Padahal, jika Anda mendengarkan musik sambil memainkan gitar maupun alat musik lainnya, ini sangat menyenangkan sekali, dan merupakan sebuah kenikmatan tersendiri. Mungkin Anda pernah belajar gitar, bass dan lain-lain. Namun, faktanya belajar bermain gitar dan bass tidaklah hal yang mudah. Oleh karenanya, Anda perlu tips dan trik cara belajar gitar dan bass dengan tepat serta cepat menguasainya. Ok… jika hal tersebut yang Anda inginkan, berikut duniabaca.com share , cara belajar gitar dan bass bagi pemula dan ini merupakan salah satu tips dasar cara belajar gitar dan belajar bass, sebagaimana yang duniabaca.com pelajari di simphonymusic.com 


Belajar bermain gitar awalnya memang sulit dan terkadang membuat stres orang yang mempelajarinya. Untuk belajar bass sebaiknya belajar gitar terlebih dahulu, karena orang yang dapat bermain gitar otomatis bisa bermain bass, namun jika loe bisa bermain bass belum tentu bisa bermain gitar. Kunci dan nada pada bass gitar tidak jauh berbeda dengan gitar, sehingga ada baiknya jika loe belajar kunci dasar gitar terlebih dulu. Selain itu loe bisa menghemat uang, karena tidak perlu membeli bass. Jika ingin bermain gitar, Anda harus siap merasa sakit pada ujung jari kiri Anda, karena jari tersebut digunakan untuk menekan senar untuk membuat formasi kunci gitar. Terkadang harus membuat ujung jari Anda menjadi kapalan baik jari di tangan kiri maupun kanan. Bukankah untuk mendapatkan sesuatu loe memang harus mengorbankan sesuatu, itu adalah hukum kimia dan ekonomi yang wajar dan normal.


Jika Anda berencana untuk kursus, sebaiknya Anda jangan ikut kursus sebelum menguasai tehnik dasar tempo lagu, kunci dasar gitar dan “chord wipe” pada gitar. Jika loe belum menguasai hal itu loe hanya akan memperlama masa kursus dan tetunya akan menghabiskan uang. Untuk menghemat biaya Anda bisa belajar pada teman, saudara atau yang Anda kenal baik dan bisa bermain gitar. Jika tidak ada yang bisa bermain gitar maka loe harus belajar otodidak alias belajar sendiri.

Nah, berikut tips yang diperlukan untuk belajar gitar dasar sendirian :
Gitar apa saja boleh kopong dan boleh listrik.  
Buku atau majalah lagu-lagu yang ada kunci gitarnya beserta petunjuk kunci gitar.  
Kaset, CD atau MP3 lagu yang ada di buku lagu.  
Kemampuan stem atau menyetem gitar Untuk memulai latihan loe harus menyetem gitar terlebih dahulu agar suara 6 senar gitar bisa harmonis dan tepat. Jika tidak distem maka loe tidak akan bisa belajar, karena suaranya tidak mungkin pas.

Untuk stem gitar mungkin bisa minta tolong orang lain atau stem sendiri dengan insting, dengan mencari buku panduan bermain gitar di toko buku. Jika Anda ingin mencoba stem gitar sendiri, maka caranya adalah dengan menyamakan fret ke 5 suatu senar dengan satu senar setingkat di bawahnya pada fret 0. Kecuali pada senar ketiga dari bawah yang harus distem pada fret ke 4 dengan fret 0 di senar kedua dari bawah.
Anda harus menggunakan feeling, apakah suara suatu fret dengan fret di bawahnya sudah sama suaranya. Jika tidak sama putar-putar pengendali tegangan senar pada ujung gitar sampai pas. Jika sudah OK, maka selanjutnya Anda tinggal mencoba genjreng pada kunci standar sampai jari-jari loe terbiasa dengan posisi masing-masing kunci. Kemudian coba buka buku lagu-lagu yang ada kunci gitarnya, lalu coba ikuti perubahan dari kunci ke kunci dengan tempo yang sesuai dengan aslinya sebisa mungkin berdasarkan feeling loe. Jika sudah bisa, maka Anda bisa mencoba bermain bareng dengan suara kaset atau lagu yang sebenarnya. Namun syaratnya adalah steman pada gitar Anda haruslah sesuai dengan steman yang ada di kaset dan kunci lagu yang ada di buku atau majalah, Jika Anda sudah agak lancar…Nah, barulah melanjutkan ke kursus atau belajar hal-hal lainnya dari buku maupun yang lainnya.


Sejarah Musik Disko

Disko dan Musik dansa identik dengan budaya gay? Itu klaim mereka. Kaum homo di Amerika sana menganggap tidak ada bentuk seni pop yang lebih pas identik dengan kultur gay dibandingkan dengan disko dan musik dansa. Di negara George W. Bush sana, di bar atau diskotek yang ingar-bingar dengan Musik Dansa, para gay secara terbuka mengekspresikan identitas seksualnya.

Meminjam kata-kata Simon Frith dalam buku Sound Effects: Youth, Leisure, and the Politics of Rock ‘n’ Roll, disko itu musik dengan bar tunggal, mobilitas seksual, pengelanaan heteroseksual, masa bebas akhir pekan, dan fantasi-fantasi yang fana. Apa sih sebenarnya jenis musik ini? Musik dansa adalah gubahan atau permainan musik khususnya untuk tarian pergaulan (social dancing). Ia muncul sejak tiga-empat abad lalu–jauh sebelum lahirnya disko.

Pada prinsipnya, Musik dansa mencakup berbagai Jenis Musik, dari waltz sampai rock and roll dan musik country atau tango. Sampai akhir 1970-an, bagi pelanggan klub malam, istilah musik dansa lebih khas merujuk pada musik elektronik seperti disko. Nah, disko sebenarnya punya akar kuat pada swing, samba, cha-cha, mambo, merengue, foxtrot, dan tango, juga dalam beats funk dan rhythm serta blues dari akhir 1960-an sampai awal 1970-an.Secara umum, perbedaan antara disko atau sejumlah lagu dansa dan rock atau lagu pop umumnya: di dalam musik dansa ketukan bas “empat ke lantai”, sekurang-kurangnya sekali dalam satu ketukan; sementara dalam Musik Rock ketukan bas pada satu dan tiga. Lantas bagaimana sejarah kemunculannya? Jenis musik ini punya sejarah sosial panjang.

Awalnya adalah New York pada 1970-an. Amerika sedang sumpek oleh kecamuk Perang Vietnam yang tak segera usai, gonjang-ganjing politik dalam negeri, dan ekonomi yang tak lagi cerah. Anak-anak muda memberontak, membuat suasana tidak nyaman. Di saat itulah disko muncul untuk pertama kalinya, ketika orang butuh pelarian untuk melepas kesumpekan, mencari kegembiraan. Di klub-klub bawah tanah di Manhattan, ketika hari gelap dan lampu-lampu kota dinyalakan, anak-anak muda mencari surga dalam iringan musik disko. Kaum yang terpinggirkan dalam budaya mainstream, Negro dan gay, pun mendapatkan saluran kegembiraan di sana. Sukses instrumental Love’s Theme oleh Love Unlimited Orchestra pada 1974 (dipimpin oleh pemusik rhythm and blues Barry White) dan lagu baru Do the Hustle (1975) oleh Van McCoy menandakan kehadiran sebuah suara baru, lembut, dan berbusa. Dan salah satu karakteristik dasar dari disko adalah, bagaimanapun, lagu itu sendiri adalah tentang dansa.

Kemunculan John Travolta dalam film Saturday Night Fever (1977) membuat demam disko menyebar ke seantero planet bumi. Musik film ini sepenuhnya digarap oleh Bee Gees, dengan lagu andalan Staying Alive, yang bercerita tentang kerasnya kehidupan kala itu dan bagaimana orang mencari pelarian lewat dansa. Setelah melewati fase awal itu, disko memasuki fase yang dinamai post-classic disco pada awal 1980-an, yang antara lain ditandai dengan munculnya lagu Sharon Redd berjudul In the Name of Love (1982). Setelah periode itu, muncul Aliran Musik pop new wave dan punk rock. Seperti tak peduli dengan liriknya yang ngeseks, anak-anak muda berdansa dengan beat panas menyentak. Ada lagu Gucci, You’re Through (Pretty Girls) yang bercerita tentang persetubuhan, tentang cewek yang melecehkan “pedang” cowok yang begitu mungil. Ada lagu We Want Some Pussy (2 Live Crew) yang bikin pedansa histeris. Ada pula I Want Your Sex (George Michael) yang antara lain berlirik “Aku menginginkan seks bersamamu…”.

Pada 1990-an, disko muncul kembali sebagai genre baru dengan nama dance music. Kala itu sudah mulai adanya pencangkokan seperti yang dilakukan oleh Boney M. Pada pertengahan 1990-an, aliran dance music baru ini marak lagi, seiring dengan pesatnya teknologi perekaman. Pemusik seperti Moby dan Fatboy Slim menampilkan cangkokan dengan aliran electronic music atau industry. Ini adalah masa elektrik, ketika mereka mengambil lagu orang lain, lalu meramunya (mix). Fatboy Slim, misalnya, meramu Bird of Prey karya Jim Morison dari The Doors dan menggubahnya jadi lagu dansa yang bikin orang bergoyang. Kemudian dikenal musik yang lebih cepat seperti techno, house, drum ‘n’ beat, progressive, dan jungle. Musik-musik seperti inilah yang belakangan mengisi lantai dansa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meski sudah digemari banyak orang, dance music masih tetap menjadi simbol dari komunitas bawah tanah. Subkultur yang tidak ingin bergerak di arus utama.