Jumat, 07 Oktober 2011

Mengenal Alat Musik tradisional daerah Jawa Barat

Yang kita ketahui Alat Musik dari Jawa Barat yaitu Angklung. Angklung merupakan alat music yang terbuat dari dari bamboo “khusus”. Pembuatannya pun memerlukan keahlian khusus, karna memiliki bentuk yang unik. Alat ini di temukan oleh Bapak Daeng Sutiga sekitar tahun  1983.
Pada awal penemuannya, angklung biasanya hanya dimainkan pada permainan Alat musik tradisioanl Sunda. Namun, pada saat ini angklung bukan hanya dimainkan dengan tradisional, melainkan dikolaborasikan dengan alat-alat music modern. Yang memainkan alat ini bukan hanya kalangan masyarakat local, tapi sudah merambah ke kalangan internasioanl.
Angklung ini memiliki cara pembuatan yang khusus, yaitu terbuat dari bambu Sunda yang disebut dengan awi. tidak semua bahan bambu bisa di gunakan untuk membuat angklung. Karna hanya bambu hitam yang baik untuk dijadikan angklung. bambu hitam ini juga memiliki umur kurang lebih 4 tahun dan tidak lebih dari 6 tahun dan dipotong pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore hari. Setelah memotong dasar dari pohon bambu, dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkaldari permukaan tanah, bambu harus disimpan selama sekitar 1 minggu, sehingga bambu benar2 tidak berisi air.
Setelah seminggu, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dan dipotong menjadi berbagai ukuran tertentu. Kemudian, bambu harus disimpan selama sekitar satu tahun untuk mencegah dari gangguan hama. Beberapa prosedur adalah: dengan cara merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga bisa dengan cara diasapi di perapian (diunun), dan prosedur modern: dengan menggunakan formula cairan kimia tertentu.

Kemudian Bagian – bagian Angklung :

Bagian terpenting dari suatu Angklung, adalah tabung suara yang menghasilkan intonasi. Dengan proses setem dapat menghasilkan intonasi yang bagus.
Ø  Kerangka
Kerangka tabung untuk tempat penyanggah tabung suara.
Ø  Dasar
Berfungsi sebagai kerangka tabung suara  

Pembentukan tabung suara
Ini adalah proses membentuk bambu menjadi sebilah tabung suara.

Proses Penyeteman
Ini adalah proses meniup bagian bawah tabung angklung dan menyamakan suaranya ke alat tuner.
Untuk merubah nada angklung itu bisa di kikis bagian Tabung Bambu semakin tipis maka nada yang dihasilkan makin tinggi.

Menala / Men-stem Angklung
1. Apabila suara Angklung menjadi lebih tinggi, hendaknya daun Angklung (sisi A) diraut dengan pisau raut sedikit demi sedikit hingga mencapai suara yang dikehendaki.
2. Apabila suara Angklung menjadi lebih rendah, hendaknya ujung Angklung (sisi B) dipotong sedikit demi sedikit sehingga suaranya menjadi normal kembali.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar