Yang
kita ketahui Alat Musik dari Jawa Barat yaitu Angklung. Angklung merupakan alat
music yang terbuat dari dari bamboo “khusus”. Pembuatannya pun memerlukan
keahlian khusus, karna memiliki bentuk yang unik. Alat ini di temukan oleh
Bapak Daeng Sutiga sekitar tahun 1983.
Pada
awal penemuannya, angklung biasanya hanya dimainkan pada permainan Alat musik
tradisioanl Sunda. Namun, pada saat ini angklung bukan hanya dimainkan dengan
tradisional, melainkan dikolaborasikan dengan alat-alat music modern. Yang memainkan
alat ini bukan hanya kalangan masyarakat local, tapi sudah merambah ke kalangan
internasioanl.
Angklung ini memiliki
cara pembuatan yang khusus, yaitu terbuat dari bambu Sunda yang disebut dengan awi.
tidak semua bahan bambu bisa di gunakan untuk membuat angklung. Karna hanya
bambu hitam yang baik untuk dijadikan angklung. bambu hitam ini juga memiliki
umur kurang lebih 4 tahun dan tidak lebih dari 6 tahun dan dipotong pada musim
kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore hari. Setelah memotong dasar dari
pohon bambu, dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkaldari permukaan tanah, bambu
harus disimpan selama sekitar 1 minggu, sehingga bambu benar2 tidak berisi air.
Setelah
seminggu, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dan dipotong menjadi
berbagai ukuran tertentu. Kemudian, bambu harus disimpan selama sekitar satu
tahun untuk mencegah dari gangguan hama. Beberapa prosedur adalah: dengan cara
merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga bisa dengan cara
diasapi di perapian (diunun), dan prosedur modern: dengan menggunakan formula
cairan kimia tertentu.
Kemudian Bagian –
bagian Angklung
:
Bagian terpenting
dari suatu Angklung, adalah tabung suara yang menghasilkan intonasi. Dengan proses
setem dapat menghasilkan intonasi yang bagus.
Ø
Kerangka
Kerangka tabung
untuk tempat penyanggah tabung suara.
Ø
Dasar
Berfungsi sebagai
kerangka tabung suara
Pembentukan tabung suara
Ini adalah proses membentuk bambu
menjadi sebilah tabung suara.
Proses Penyeteman
Ini adalah proses meniup bagian
bawah tabung angklung dan menyamakan suaranya ke alat tuner.
Untuk merubah nada angklung itu bisa
di kikis bagian Tabung Bambu semakin tipis maka nada yang dihasilkan makin
tinggi.
Menala
/ Men-stem Angklung
1. Apabila suara Angklung menjadi lebih
tinggi, hendaknya daun Angklung (sisi A) diraut dengan pisau raut sedikit demi
sedikit hingga mencapai suara yang dikehendaki.
2. Apabila suara Angklung menjadi lebih
rendah, hendaknya ujung Angklung (sisi B) dipotong sedikit demi sedikit
sehingga suaranya menjadi normal kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar