Minggu, 23 Oktober 2011

Terapi Musik Dorong Perubahan Positif Autisme

Terapi Musik tidak hanya berfungsi memfasilitasi perubahan positif pada perilaku manusia dewasa tetapi juga mempunyai pengaruh positif pada Anak Penderita Autisme. Musik, menurut penelitian berperan sebagai rangsangan luar yang membuat anak nyaman, karena tidak terlibat kontak langsung dengan manusia.
Manfaat terapi
Meningkatkan perkembangan emosi sosial anak. Saat memulai suatu hubungan, Anak Autisme cenderung secara fisik mengabaikan atau menolak kontak sosial yang ditawarkan oleh orang lain. Dan terapi musik membantu menghentikan penarikan diri ini dengan cara membangun hubungan dengan benda, dalam hal ini Instrumen Musik.
Anak-anak autisme, berdasarkan hasil studi, melihat Alat Musik sebagai sesuatu yang menyenangkan. Anak-anak ini biasanya sangat menyukai bentuk, menyentuh dan juga bunyi yang dihasilkan. Karena itu, peralatan musik ini bisa menjadi perantara untuk membangun hubungan antara anak  autisme dengan individu lain.
Membantu komunikasi verbal dan nonverbal. Terapi Musik juga bisa membantu kemampuan berkomunikasi anak dengan cara meningkatkan produksi vokal dan pembicaraan serta menstimulasi proses mental dalam hal memahami dan mengenali. Terapis akan berusaha menciptakan hubungan komunikasi antara perilaku anak dengan bunyi tertentu. 
Anak autisme biasanya lebih mudah mengenali dan lebih terbuka terhadap bunyi dibandingkan pendekatan verbal. Kesadaran musik ini dan hubungan antara tindakan anak dengan musik, berpotensi mendorong terjadinya komunikasi. 

Mendorong pemenuhan emosi. Sebagian besar anak autisme kurang mampu merespon rangsangan yang seharusnya bisa membantu mereka merasakan emosi yang tepat. Tapi, karena anak autisme bisa merespon musik dengan baik, maka terapi musik bisa membantu anak dengan menyediakan lingkungan yang bebas dari rasa takut.
Selama mengikuti sesi terapi, setiap anak mempunyai kebebasan untuk mengekspresikan diri saat mereka ingin, sesuai dengan cara mereka sendiri. Mereka bisa membuat keributan, memukul instrumen, berteriak dan mengekspresikan kesenangan akan kepuasan emosi. Selain itu, terapi musik juga membantu anak autisme dengan: 
  •       Mengajarkan keahlian sosial
  •       Meningkatkan pemahaman bahasa
  •       Mendorong hasrat berkomunikasi
  •       Mengajarkan anak mengekpresikan diri secara kreatif
  •       Mengurangi pembicaraan yang tidak komunikatif
  •      Mengurangi pengulangan kata yang diucapkan orang lain secara instan dan tidak terkontrol.


Sesi terapi
Terapi Musik akan dirancang, dijalankan, dan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Selama terapi anak akan dilibatkan dalam beberapa aktivitas seperti:
  •      Mendengarkan musik atau kreasi musik
  •      Memainkan Alat Musik
  •      Bergerak mengikuti irama musik
  •      Bernyanyi (ol-08)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar