Jumat, 24 Juni 2011

Pengertian Mengenai Tangga Nada Dalam Musik

Pengertian Tangga Nada Dalam Musik

Dalam pengertian yang sederhana, Tangga Nada dalam musik bisa diartikan sebagai satu set atau satu kumpulan not Musik yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang baku sehingga memberikan nuansa atau karakter tertentu. Aturan baku tersebut berupa interval atau jarak antara satu not dengan not yang lain, aturan tentang nada awal dan nada final, dan lain-lain. Ada berbagai macam tangga nada di dalam musik, masing-masing memiliki aturan baku sebagai ciri yang membedakan antara Tangga Nada yang satu dengan tangga nada yang lain.
Berbagai istilah yang biasa dipakai untuk menyebut tangga nada dalam musik adalah : scale (skala), modus (atau modi, untuk istilah jamaknya), dan modalitas.
Untuk lebih memperdalam pengertian tentang tangga nada, maka perlu diketahui terlebih dahulu sejarah musik. Perkembangan musik saat ini, tidak terlepas dari sejarah Musik yang tercatat. Sebagai musik awal yang terdokumentasi dengan baik adalah jenis musik monofon yaitu Gregorian. Ada beberapa pendapat mengenai pembentukan musik Gregorian ini. Ada yang mengatakan bahwa Gregorian sangat dipengaruhi oleh musik Yunani, tapi ada juga yang menunjukkan pengaruh musik Yahudi lebih besar. Musik klasik yang kemudian berkembang adalah berdasarkan dari musik Gregorian. Kekayaan musik Gregorian hanya dapat dipahami jika mengerti tentang modalitas. Modalitas berarti tangga nada. Musik saat ini tak lepas pula dari pengaruh ini.
Pada awalnya, teori musik diajarkan di sekolah-sekolah pada abad pertengahan yang umumnya terletak dekat biara. Sehingga tidak mengherankan bahwa karangan yang menerangkan tentang teori musik (ilmu harmoni, istilah harmoni pada abad pertengahan tidak membahas tentang akor atau keselarasan nada, namun dipakai sebagai istilah untuk “prinsip yang mengatur” bagaimana cara untuk mengukur keindahan termasuk di dalam musik) disusun oleh para biarawan. Seorang pengarang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teori musik adalah Hucbald (840 – 930) dari biara St. Amand dengan karangannya yang berjudul De Harmonica Instituione. Dalam bukunya, Hucbald memberikan nama tangga nada dengan menggunakan nama tangga nada yang dipakai oleh para ahli musik Yunani, walaupun nama tersebut sama namun ternyata berlainan penggunaannya.
Seperti halnya musik kuno Yunani, musik Gregorian juga berdasarkan pada 4 nada atau tetrachord, yaitu D – E – F dan G. Di atas nada tersebut disusun tangga nada gregorian otentik, dengan 4 nada tersebut sebagai nada finalis (nada penutup) atau nada dasar. Dari sini terbentuklah 4 tangga nada atau sistem modalitas Gregorian yang terdiri masing-masing dari 2 jenis, yaitu Otentik dan Plagal. Plagal berasal dari kata Yunani, yaitu plagios yang artinya miring atau dalam hal ini sebagai pembantu atau bersifat sekunder. Sehingga secara keseluruhan terdapat 8 tangga nada yaitu :
  • Doris
  • Hypodoris
  • Phrygis
  • Hypophrygis
  • Lydis
  • Hipolydis
  • Mixolydis
  • Hypomyxolydis
Untuk sementara tidak akan saya lanjutkan, namun pada artikel yang lain akan saya bahas mengenai 8 tangga nada Gregorian ini.
Dalam teori musik barat, tangga nada diatonis atau diatonik adalah susunan satu set kumpulan not yang merupakan komponen paling dasar. Diatonik berasal dari bahasa Yunani, diatonikos, yang artinya merenggangkan. Umumnya digunakan untuk menyebut tangga nada mayor dan minor saja.
Dan kalo ada yang mw beli gitar akustik dengan kwalitas yang bagus bisa cek di link ini:
harganya murah banget ko dengan barang yang seperti ini...Buruan ya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar