Depok, merupakan kota yang kini sedang dalam
perkembangannya, dan sejak dahulu telah diketahui sebagai salah satu daerah
penghasil bambu guna memenuhi permintaan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.
Sebagai salah satu kota dengan aneka budaya masyarakatnya, yang merupakan
pendatang dari berbagai daerah dalam meniti perkembangannya sebagai kota yang
baru berdiri di antara kota Jakarta dan Bogor dengan segala eksistensinya.
Dengan perkembangan yang pesat, kota Depok telah banyak melahirkan tokoh
budayawan, sastrawan seperti misal WS Rendra, dan masih banyak lagi yang
bermukim di kota ini hingga seniman dengan berbagai kreatifitasnya. Namun
sampai saat ini belum memiliki budaya khas, yang dapat dijadikan ciri dan atau
symbol daerah, tak ubahnya daerah lain yang pada umumnya telah memilki
kekhususan budayanya.
Alat Musik Bambu Gesek (Basek),
terbuat dari bahan bambu hitam (wulung), yang kini masih banyak tumbuh di
wilayah Depok. Merupakan hasil kreatifitas seniman yang sejak kecil telah
bermukim di Depok, dan alat musik tersebut telah digelutinya sejak tahun 1996.
Tentunya mengalami proses yang panjang dalam perkembangannya, baik
bentuk, ukuran hingga nada-nada yang sesuai untuk alat tersebut. Menurut Joko Suranto (35 th) si pencipta,
alat musik dengan panjang sekitar 75 cm tersebut telah memiliki empat model
dengan aneka variasi guna menarik perhatian, baik sebagai benda seni
maupun sebagai benda hias atau souvenir dari bahan bambu wulung. Hasil
kreatifitas tersebut telah melalui uji coba dalam pentas di berbagai tempat dan
acara. Aneka Jenis Musik dari klasik hingga pop dapat dimainkan oleh Joko
dengan baik, dari irama lembut menyayat hingga cepat dan dinamis dalam berkolaborasi
dengan alat musik guitar. Bambu Gesek memang mirip dengan alat musik
Biola dan Rebab, memiliki tiga buah senar, dimainkan dengan cara menggesek,
namun memiliki nada dasar yang berbeda dari keduanya, dan Basek berada di
antara keduanya, sehingga suara dan nadanya mampu menyesuaikan kedua Alat Musik tersebut (biola dan rebab).
Acara pembukaan pertemuan Bakohumas tersebut diisi oleh
Sanggar Joker Basek Group, yang menampilkan Joko sebagai pencipta sekaligus pemain
Bambu Gesek, bersama ketiga anak didiknya menyuguhkan sebuah lagu ciptaannya
dengan judul Hijau Dambaan,
diiringi dengan petikan guitar (Dimas) serta menghadirkan vokalis cilik (Fenia
dan Icah) membuat lagu tersebut terasa hidup dalam menyampaikan pesannya kepada
publik tentang hutan. Yaitu cerita hutan masa lalu, saat kini, dan hutan yang
didambakan oleh semua orang di masa akan datang dalam memberikan kehidupan
kepada mahluk hidup di dunia ini, dalam kelestarian yang berkesinambungan.
Penampilan Joker Basek Group cukup baik dan mendapat applus dari peserta
Bakohumas. Kemudian alat musik tersebut diserahkan sendiri secara langsung oleh
Joko kepada Kepala Pusat Indormasi Kehutanan, yang dilanjutkan diserahkan
kepada Ketua Bakohumas Pusat sebagai souvenir dari bahan bambu yang merupakan
salah satu potensi HHBK dalam bentuk alat musik yaitu Bambu Gesek.
Bambu dengan segala potensinya telah memberikan inspirasi
kepada Joko dalam berkreatifitas, dan melalui seni musik, bambu wulung (hitam)
telah dijadikan sebagai media berekpresinya. Hasil kreatifitas yang
panjang dari seniman Depok tersebut telah melahirkan sebuah benda seni berupa
alat musik gesek, yaitu sebuah alat musik yang dapat dipertanggung jawabkan,
tak bedanya Alat - Alat Musik yang
telah lahir terlebih dahulu dalam mengisi budaya masyarakat di Indonesia. Dan
saat ini memang baru Joko lah yang dapat memainkan alat tersebut dengan
sempurna melalui berbagai irama yang dimainkannya.
Sebuah alat musik yang lahir dalam budaya Depok dengan
segala keanekaragamannya, tentunya dapat memberikan warna tersendiri bagi kota
Depok sebagai kota yang kini sedang mencari identitas sebagai ciri dan atau
kekhususan yang dapat dibanggakan sebagai simbol daerah beserta masyarakatnya.
Apalagi alat musik berupa Bambu Gesek tersebut lahir hasil ciptaan
seniman Depok sendiri. Seorang pemuda sederhana namun penuh kreatifitas walau
hanya dengan bahan bambu, tapi kiranya telah berhasil memberikan sesuatu yang
bermanfaat bagi daerah dan masyarakat dimana ia tinggal dan berkehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar