Selasa, 20 Desember 2011

Intrumen Musik Tradisional Dari Papua Part 2

Sekarang Kita bahas 2 kelompok berikutnya dari Alat Musik yang berasal dari Nieuw Guinea yaitu Tifa Kordofon dan Erofon:

Tifa Kordofon

Kelompok Alat Musik ini menghasilkan sumber suaranya dari dawai atau senar. Tidak ada satu pun yang ditemukan atau dicatat Kunst dari Nieuw Guinea kecuali tiga macam dari Papua New Guinea zaman kolonial. Gitar ukulele, kontra bas, dan gitar empat senar berbadan besar buatan sendiri dan dimainkan di daerah pedesaan di Nieuw Guinea memang tergolong pada instrumen kordofon. Tapi Instrumen Musik ini tidak disebut Kunst karena adalah produk yang dipengaruhi kebudayaan Barat, bukan “asli” Papua.

Erofon

Kelompok instrumen musikal ini memakai udara sebagai sumber bunyinya. Ada 10 macam Instrumen Erofon yang ditemukan di Nieuw Guinea:

1. Terompet kayu yang ditiup pada salah satu ujungnya, modelnya seperti botol gelas Sprite berukuran besar dengan leher berjenjang, ujungnya yang ditiup lebih kecil dari bagian bawah lehernya, bagian luar rongga di bawah lehernya bermotif; asal: Arso dan Danau Sentani.
2. Terompet yang ditiup dari samping, yaitu, dekat salah satu ujungnya, berbentuk kepala manusia yang jidatnya agak miring dan lancip ke ujungnya, bertangkai kecil di “leher” bentuk kepala ini, dari lubang ke arah bawah bundarannya agak melebar, ujung bawah berlubang; asal: Tobati, Jayapura.
3. Terompet buluh yang ditiup di salah satu ujungnya, bermotif; asal: Saberi.
4. Terompet kulit kerang besar yang lubangnya ditiup dari salah satu ujungnya; asal: pesisir Waropen.
5. Terompet kulit kerang besar yang lubangnya ditiup dari samping; asal: pesisir Waropen.
6. Okarina yang dibuat dari sebuah batok kelapa yang kecil, diberi satu lubang kecil di salah satu ujungnya, tempat tali diikat supaya alat itu bisa dipegang, satu lubang agak besar sedikit di atas bagian tengah batok kelapa itu, dan lubang berbentuk mulut ikan di ujungnya yang lain; asal: pesisir selatan Nieuw Guinea. (Okarina modern adalah suatu alat bunyi-bunyian sebesar kepalan tangan yang dibuat dari tanah liat, porselin, atau sejenisnya, punya lubang-lubang untuk memainkan sampai sebanyak 8 nada dengan warna bunyi mirip suara angsa.)
7. Suling bambu bermotif dengan satu lubang bundar dekat salah ujungnya yang memanjang seperti ujung tombak bersiku simetris, tertutup di atas, terbuka di bawahnya; ada berbagai model suling ini, termasuk yang lubangnya segi empat atau melebar seperti mulut orang yang tertawa; asal: Teluk Humboldt dan pesisir utara (Beko, Arso, Waabe, Tobati, Kaptiau).
8. Suling bambu yang pendek, terbuka pada kedua ujungnya, dengan lubang untuk ditiup bersebelahan di tengah; asal: pesisir utara.
9. Suling buluh vertikal tanpa lubang untuk ditutupi jari, salah satu ujungnya yang ditiup dilubangi dan dipotong sebagian besar; asal: pesisir utara (Nacheibe, Ujang, dan Mande).
10. Pan-pipe, suatu istilah bahasa Inggris yang mengacu pada serangkaian pipa vertikal yang pendek dan sederhana yang saling berdempetan untuk menghasilkan suatu tangganada ketika ditiup. Kunst memakai istilah ini untuk mengacu pada tiga batang buluh dengan ukuran yang berbeda – dari yang paling panjang ke yang paling pendek – yang diikat oleh tali dan ditiup secara bergantian pada lubang di salah satu ujungnya. Asal: Merauke.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar