Selasa, 06 Desember 2011

Alat Musik Bambu Gesek Asal Depok Part 2.

Kedudukan bambu memang memiliki peran penting dalam budaya dan kehidupan masyarakat, terlebih bagi masyarakat yang berada di pedesaan, di dalam maupun di sekitar hutan. Dan bambu memiliki nilai tersendiri dengan segala potensi maupun fungsinya, sehingga tetap bertahan dalam kehidupan yang serba global dengan berbagai teknologi modern ini. Pemanfaatannya pun semakin bervariasi dengan aneka bentuk serta fungsinya dalam mengisi kehidupan manusia. Menunjang perekonomian guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai aktifitas dengan memanfaatkan bahan baku bambu. Dengan lahirnya Alat Musik seperti bambu gesek di Depok diharapkan dapat memberikan peluang bagi pengrajin bambu di sekitarnya, sebagai wadah dalam memberikan lapangan kerja baru, sekaligus tempat penyaluran bagi generasi berbakat di wilayahnya dalam dunia musik melalui Alat Musik Bambu Gesek.
Dengan HHBK berupa bambu, kiranya masih banyak ide dan kegiatan yang dapat dicetuskan dan dilakukan oleh masyarakat guna menambah pendapatan. Dan merupakan tugas berat bagi para seniman maupun pihak terkait dalam pengelolaan bambu kedepan, sehingga bambu bukan hanya sekedar tanaman pelindung maupun peneduh sekitarnya, tapi dapat memberikan nilai yang lebih berarti bagi kehidupan di sekitarnya.  Lahirnya alat musik dari bahan baku bambu oleh seniman Depok, walau dengan bentuk sederhana, namun dapat merupakan sebuah warna baru dalam blantika musik tradisional maupun Musik Modern, terlebih bagi budaya masyarakat Depok. Karena Alat Musik seperti bambu gesek tersebut dapat berkolaborasi dengan berbagai alat musik lainnya, dan nada-nada yang dihasilkan pun dapat menyesuaikan berbagai jenis irama. Kiranya Joko telah memperhitungkan semua itu dalam ciptaannya melalui media bambu. Yang patut untuk dihargai, bahkan bagi para pihak perlu mendukung kreatifitasnya, sehingga jerih payah selama beberapa tahun ini tidak mubazir atau tertelan oleh arus modernisasi yang kini semakin gencar dengan berbagai kemajuan teknologinya, yang akhirnya berhenti dan mandul tanpa melahirkan apa-apa di hari-hari selanjutnya.
Bambu gesek memang erat dengan seniman muda asal Depok, Joko sebagai penciptanya mempunyai impian yang sebetulnya tidak muluk,  cukup sederhana, yaitu pada suatu saat nanti  bambu gesek ini dapat dimainkan dalam bentuk orchestra. Dan saat ini ia sedang merintis dengan membuka kursus kepada anak-anak berbakat untuk bermain musik dengan Alat Musik Bambu Gesek, gitar, dan olah vokal untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Satu persatu joko mendatangi murid-muridnya dengan tekun dan sabar, melatih dan memberi bimbingan kepada mereka agar dapat bermain dengan baik, sehingga pada suatu saat nanti dapat membuktikan kepada publik, bahwa dirinya memang serius dalam menciptakan bambu gesek ini sebagai alat yang berguna dan bermanfaat bagi blantika Musik, khususnya pemda Depok dapat mengakui eksistensinya sebagai benda yang dapat dijadikan icon, juga merupakan benda seni dalam kehidupan budaya daerah Depok sebagai Kota  yang boleh dibilang baru muncul dan berkembang bersebelahan dengan ibu kota negara yaitu Jakarta.
Kekhasan bambu gesek memang dapat dijadikan icon kota Depok, dan pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait telah mengakui kemampuan alat tersebut ketika Joko mengisi acara lounching sebuah sanggar di Depok Jaya, Pancoran Mas. Perwakilan pemda kota Depok beserta tokoh masyarakat dan budayawan yang hadir memberikan applus dan kesan tersendiri dengan tampilnya Joko dengan permainan Bambu Geseknya. Terlihat hanyut dan kagum dengan nada dan irama yang terdengar dari alat musik tersebut, seolah mengakui apa yang menjadi kreatifitas seniman muda, yang telah mampu memberikan warna tersendiri bagi kota Depok. Namun tentunya bukan hanya sekedar kagum dengan apa yang dilihatnya tersebut, diharapkan adanya perhatian maupun penghargaanyang seimbang dari pemda dalam memberikan kesempatan kepada masyarakatnya yang memiliki prestasi dalam misi seni dan budaya.
Dengan diselenggarakannya pameran Indogreen Forestry tahun 2010 di JHCC telah memberikan sebuah informasi yang sangat berarti kepada publik tentang pembangunan kehutanan melalui berbagai kegiatan. Salah satu informasi tersebut melalui pegelolaan HHBK dengan bahan baku bambu yang tersaji dalam aneka produk, di sisi lain dalam bentuk alat musik bambu gesek yang didemontrasikan oleh penemunya, sekaligus sebagai souvenir dalam  pembukaan pertemuan Bakohumas.  Potensi bambu dalam HHBK kiranya masih perlu diinformasikan kepada publik, sehingga kekayaan aneka jenis bambu Indonesia dapat memberikan peran penting dalam mendukung perekonomian serta kesejahteraan rakyat ketika produk hutan berupa kayu saat ini sedang mengalami kelesuan. Jenis-jenis bambu yang telah lama dikenal dan hidup dalam budaya masyarakat Indonesia, terlihat tegar dalam rumpun habitatnya di sana, melambai dalam tiupan bayu, bambu-bambu bergesekan membentuk  alunan irama alam, di tepian sungai untuk melindungi keteduhan hingga erosinya lahan sekitar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar